Cara Memulihkan Gagar Otak

Cara Memulihkan Gagar Otak


Cara terbaik untuk pulih dari gegar otak adalah dengan melakukan banyak istirahat fisik dan mental. Pasien harus menghindari aktivitas yang membutuhkan tenaga fisik. Sisa aktivitas fisik harus dilanjutkan sampai gejala berhenti muncul. Selain menghindari aktivitas fisik, pasien juga harus menghindari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi mental seperti membaca, menonton televisi, bermain video game, menggunakan komputer atau ponsel, dan mengerjakan pekerjaan atau pekerjaan sekolah mereka.
Orang-orang yang terkena gegar otak berisiko tinggi terkena gegar otak lain dan terpapar luka otak serius yang bisa bertahan lama. Karena itu, penting untuk lebih berhati-hati setelah mengalami gegar otak. Pasien yang melakukan aktivitas fisik berat secara teratur atau bagian dari pekerjaan mereka harus mendapat izin dari dokter sebelum melanjutkan aktivitasnya. Meski umumnya aman untuk melakukan aktivitas normal, pasien harus menunggu sampai semua gejala hilang.
Tujuan pengobatan setelah gegar otak adalah untuk meringankan gejala dan membuat pasien tetap merasa nyaman dan aman sambil menunggu gejala hilang dan otak sembuh. Penderita yang mengalami sakit kepala sebagai gejala bisa meredakannya dengan minum obat. Namun, pasien disarankan untuk mengkonsumsi acetaminophen sementara ibuprofen dan aspirin harus dihindari karena dapat memicu atau memperparah perdarahan di otak. Komplikasi lain seperti perdarahan akan ditangani secara individual.Sebanyak 14 pasien memulai terapi dalam waktu satu minggu selama cedera, sementara 22 lainnya dimulai dalam waktu satu bulan. Sisanya dimulai seminggu antara satu dan tujuh bulan setelah gegar otak."Semua gejala telah meningkat secara dramatis, secara kualitatif merasa lebih baik," kata Moser.
Moser dan rekan-rekannya juga melakukan tes mental peserta - mengukur memori, kecepatan pemrosesan, dan waktu reaksi - baik sebelum maupun setelah diizinkan untuk beristirahat. Para peneliti menemukan bahwa pasien membaik selama tes mental setelah beristirahat.Para peneliti tidak membandingkan kinerja peserta dengan penderita stroke yang tidak beristirahat pada waktu tertentu, atau dengan mereka yang beristirahat, namun lebih rendah dari yang disarankan."Penelitian ini menghasilkan beberapa bukti untuk mendukung rekomendasi yang ada," kata Willem Meeuwisse, seorang profesor di Universotas Calgary.Profesor Willem Meeuwisse juga spesialis di bidang cedera olahraga dan tidak berpartisipasi dalam penelitian.Namun dia mengatakan, studi tersebut belum jelas apakah istirahat yang diperlukan selengkap manfaatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurus Jitu Menghilangkan Bekas Luka